Perkenalkan nama saya Heni Purwaningsih,S.Pd,
saat ini bekerja sebagai Guru BK di SMP Negeri 29 Jakarta, Lokasi sekolah
berada di jalan Bumi Blok E Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Saya ibu dari dua
remaja laki-laki, anak pertama duduk di tingkat dua jurusan Akutansi UNJ dan
yang kedua kelas XI SMA. Kehidupan kami baik dalam karir maupun keluarga
Alhamdulillah mengalir mengikuti arus. Semoga Allah senantiasa merindhoi dan merahmati
kami agar tetap Istiqomah dijalan-Nya. Semoga dengan Ridhonya kami bisa
menghadapi masa-masa sulit bangsa kita melawan
wabah virus Covid 19. Pandemi virus ini membuat kaget semua orang, semua
aktivitas tidak seleluasa sebelumnya.
Pada saat pandemi yang dibarengi dengan keluarnya aturan Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB), sehingga aktivitas mengajarpun dilakukan dari rumah. Hal
ini tentu saja banyak waktu yang tersisa karena tidak harus habis dijalan
akibat macet. Kesempatan inilah saya manfaatkan untuk mengikuti
pelatihan-pelatihan online yang ternyata banyak sekali bermunculan di masa
pandemi ini.
Salah satu pelatihan yang saya ikuti
adalah PembaTik yang diadakan oleh Pusdatin Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
PembaTik ini ada empat
level seperti gambar dibawah ini
Nah di laman Rumah Belajar ada semacam pemberitahuan/iklan
adanya kegiatan KiHajar TIK Talks 2020 dengan judul Mari Kite Manfaatin Teknologi untuk Belajar di
Rumah Aje. Dengan posternya seperti ada dibawah ini
Nah Salah satu materinya dibawakan oleh
bapak Wijaya Kusumah seorang guru TIK dari Labschool Rawamangun yang menjadi
guru Bloger Indonesia. Pada satu kesempatan beliau mengajukan pertanyaan, dan
jawabannya dikirim ke WA beliau untuk mendapatkan hadiah buku. Pada saat
pengumuman ternyata bukan rejeki saya untuk mendapatkan hadiah buku dari OM JAY,
ini adalah nama beken beliau.
Saya tidak pernah terbayangkan akan
mendapatkan hadiah dalam bentuk lain dari OM JAY. Hari itu juga menjelang sore hari saya memiliki kejutan baru ada
sebuah grup WA yang muncul di HP saya dengan nama Belajar Menulis gel 7. Saya tidak
hiraukan saat itu, namun saat malam menjelang ada banyak chat yang responsif di
WAG tersebut, rasa penasaran muncul dalam diri saya. Ternyata dari kontak saya,
yang saya gunakan untuk menjawab pertanyaan OM JAY tadi ditarik masuk ke WAG
itu.
Saya ikuti kuliah atau paparan malam itu
yang dibawakan oleh narasumber sekaligus motivator handal Dra. Sugiastuti,M.Pd
atau Bu Kanjeng. Pertanyaan peserta diajukan
ke nomor 085710996088 dengan moderator Bu Aam akan di teruskan ke WAG oleh
bapak Beni. Malam itu diskusi berjalan
dengan lancar, namun saya hanya sebagai pembaca. Kondisi saya masih belum bisa
fokus untuk belajar menulis karena saya masih berada di pelatihan PembaTik
level 4 yang menuntut saya untuk memusatkan perhatian, tenaga dan upaya agar
hasil yang saya capai bisa maksimal.
Namun
saya sempat menyimak walaupun belum berkesempatan untuk menuliskannya di blog, dengan
hasil resume sebagai berikut:
1. Perkenalan
dari narasumber dan berbagi pengalaman dalam menulis, memotivasi untuk menulis,
karena hasil karya kita akan disimpan sebagai warisan yang suatu saat menjadi
tanda bahwa kita pernah ada dan menulis dengan karya yang bermanfaat.
Ada hal yang menarik dari beliau bahawa membaca dan menulis
itu harus menjadi gaya hidup. Oleh karenanya kita harus mengetahui diantaranya
:
a. Tips menjadi penulis adalah dengan banyak membaca
sehingga akan muncul ide-ide atau
gagasan dari bacaan yang sedang kita nikmati tersebut. Apapun ide yang didapat
langsung tulis, apapun itu. Bahkan pada saat tidak mempunyai ide, justru itulah
idenya.
b. Tips disiplin menulis akan membuat target yang kita
buat tercapai. Targetkan dalam satu hari bisa menulis berapa halaman, sebagaimana
kerangka acuan yang sudah kita buat. Fokus
kepada target tersebut, sebelum target
tercapai jangan beranjak untuk melakukan hal lain walaupun sangat menggoda
anda. Karena ide yang kita tinggalkan akan sulit kita pancing lagi.
c. Tips memilih judul yang menarik adalah yang membuat
orang penasaran dan mudah diingat
d. Tips mencari ide bisa dilakukan dengan beragam cara
tentu saja membaca itu menjadi prioritas utama, disamping kita mengunjungi
tempat yang belum pernah kita datangi atau bisa juga kita berselancar di media
yang berbasis teknologi informasi, yang ternyata membuat kita terpana akan
cepatnya laju informasi. Ada peluang sebetulnya melalui ATM dengan
mengoptimalkan semua kreatifitas untuk mengamati, meniru dan memodifikasi
refensi yang menarik minat kita untuk menulisnya. Pastinya dengan gaya atau still
kita.
e. Tips menulis cepat mempunyai makna teruslah menulis
selagi ide itu mengalir, tidak usah hirauakan tanda baca, struktur kalimat dan
lain-lain, pada saatnya nanti kita akan melakukan editing.
f. Tips memenangkan lomba tentu saja mengikuti aturan
main perlombaan, perkayalah referensi, tulislah semua yang ada di benak/pikiran,
jika merasa sudah selesai menuangkan ide lakukan koresi atau edit. Tidak ada
salahnya ajak teman, saudara untuk memberikan penilaian akan karya tersebut. Naskah
yang sudah enak dibaca tersebut kirimkan ke panitia lomba, tunggu hasilnya,
jangan berkecil hati kalau tidak menang, itu artinya harus lebih tekun dan giat
lagi dalam menulis.
g. Langkah-langkah
menulis buku, pertama yang kita lakukan
adalah menentukan jenis buku dan temanya sehingga membantu dalam kerangka tulisan agar konsisten berada dalam
jalurnya.
h. Tips dan cara mengirim naskah ke media dengan
tulisan yang menarik, faktual dan dibutuhkan untuk membantu menyelesaikan
masalah pada saat itu.
i. Membuat
pembaca penasaran dengan menggantung emosi pembaca, sehingga akan penasaran
untuk tetap melanjutkan kegiatan membacanya.
j. Memanfaatkan
mengikuti even dalam rangka berada dalam
komunitas yang sama agar motivasi tetap terjaga.
k. Cara mengirim naskah ke penerbit dengan tulisan yang rapi disertai sinopsis dan
biodata penulis, ikuti maunya penerbit.
l. Kesesuaian
konten dengan penerbit, jangan sekali kali mengirim buku pelejaran ke penerbit yang
menerbitkan novel.
m. Waktu yang
tepat untuk menulis pada saat kondisi fresh sehingga ide akan mengalir atau
lebih tepatnya menulislah saat ide itu muncul.
n. Banyak
cara menerbitkan buku dan jadi penulis, jangan patah arang pada saat ditolak
satu penerbit, kirimkan ke penerbit lain.
o. Di belakang
buku yaitu bagian sinopsis, sajikan sinopsis yang menghipnotis, selain judul
dan cover sinopsis memegang paranan penting apakah pembaca akan membaca buku
tersebut atau tidak.
p Yang dilakukan
setelah buku terbit adalah mempromosikan ke khalayak dan lakukan perbaikan
jikalau ada pembaca yang memberikan masukan.
q. Jalan untuk
menjadi penulis sukses pasti penuh lika liku, naskah ditolak itu hal yang biasa
dialami penulis, namun justru itu akan membuat penulis matang karena tempaan
pengalaman. Terus melangkah dan jangan berhenti.
Di akhir
sesi materi ada kalimat yang membuat saya terpecut bahawa menulis itu adalah
suatu ketrampilan bukat bakat. Artinya menulis bisa dilatih sehingga suatu saat
menulis dan membaca akan menjadi gaya hidup.
2. Hasil
resume setiap pertemuan bisa dijadikan buku antologi yaitu buku bersama dari
semua peserta pelatihan.
3. Sesi tanya
jawab yang begitu dasyat, peserta menggali semua yang Bu Kanjeng lalui dari
awal menulis, melanjutkan S2 setelah vakum selama 20 tahun, lika-liku
perjalanan menulis, mencari waktu yang tepat untuk menulis tentu saja setelah
kompromi dengan keluarga, dan sarat dengan memotivasi untuk peserta supaya
terus berkaya.
Hari
pertama pelatihan bagi saya sangat luar biasa, muncul dalam benak saya untuk
menulis, apalagi kalau hasil saya bisa terbit. Dengan modal karya yang terbit
akan memudahkan saya untuk mengusulkan kenaikan pangkat.
Namun apa daya kesempatan tersebut bentrok dengan pelatihan lain, akhirnya saya
pending untuk mengisi blog dengan resume dari pertemuan tanggal 14 Oktober 2020
ini. Baru pada sore hari ini Sabtu tanggal 24 Oktober saya rapikan resume saya dan
siap saya uploud ke blog saya. Semoga kedepannya saya bisa mengembangkan
ketrampilan saya dalam menulis sehingga meningkatkan keprofesionalisme saya. Harapan
saya semoga resume ini bermanfaat untuk pembaca yang budiman. Terima kasih
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
0 Komentar