Apakah
benar menulis itu semudah berbicara?
Pembaca
yang budiman, pasti penasaran akan jawabannya kan?
Monggo
bersama kita simak resume dari pelatihan oleh ibu Noralia Purwa Yunita
(Noraliapurwa) dari Semarang Jawa Tengah, dengan moderator Mr. Bams.
Sebagai
guru dan ibu rumah tangga namun mampu menghasilkan banyak karya dimasa pandemi.
Saat ini menyelesaikan tiga buah buku dengan kendala kesibukan penyiapan PJJ,
malas dan jenuh. Tiga buah buku tersebut berupa :
1. Buku
solo kiat menulis modul berbasis riset (pegubahan tesis)
2. Buku antologi dengan peserta didik berjusul aku dan
corona
3. Kolaborasi
bersama Prof Ekoji dalam seri ekoji
academy belajar menyenangkan seasyik bermain game dengan judul Gamifikasi.
Prestasi hebat bagi penulis pemula bersama 11 peserta lain menerbitkan buku
lewat penebit mayor Andi Offset.
Inspirasi
dari narasumber adalah:
1. Pada saat
jenuh menyerang carilah kegiatan untuk refresing seperti nonton, membaca novel,
berkebun atau yang membuat nyaman
2. Waktu
refresing cukup 1-2 hari, begitu baterai full, langsung tancap gas untuk
berkarya
3. Krisis
ide bisa diperangi dengan jurus bapak Akbar Zainuddin, semua yang dirasakan dan
terlihat adalah sumber ide. Misal selesai menonton, membaca, curahan hati atau
keindahan tempat rekreasi
4. Membaca akan menambah perbendaharaan diksi atau kosa
kata.
5. Yakin
bahwa tulisan benar, tulis dulu semua yang dipikirkan dan dirasakan.
Permasalahan EYD, tata bahasa bisa di edit sambil jalan.
6. Kiat
penulis NIAT, PAKSA, MAU bisa diadopsi oleh penulis pemula. Penulis harus
mempunyai niat, dipeksa menulis maka kata mau akan terwujud.
7. Tidak
semua pembaca nyaman dengan sistem buku online, maka jangan patah arang untuk
membuat buku. Dengan memiliki buku akan menjadi catatan sejarah di keluarga dan
buku fisik juga akan dinikmati anggota 1. Sebelum naskah naik cetak terlebih
dahulu disunting. Mohon berbagi pengalaman melakukan swasunting dan jasa
editor.
8. Proses
swasunting memakan waktu lebih lama dari pada menulis. Baca secara berulang dan
koreksi dari teman akan membantu kelancaran editing dan hubungan antar kalimat.
Perhatikan unsur 5W+1H.
9. Outline
menjawab pertanyaan what yaitu apa, why yaitu mengapa bisa berarti pentingnya,
manfaat, tujuan dan how yaitu bagaimana bisa berarti aplikasi, penerapan,
bagaimana cara/model/metode dan lain sebagainya.
10. What
dan why untuk bab awal (pembuka), How untuk bab isi. Biasanya diberikan contoh
penerapan untuk bab
11. Semua orang pasti bisa menulis. Karena menulis sama
dengan berbicara. Jika berbicara saja kita lancar, mengapa tidak dengan
menulis?
Salam sehat untuk
pembaca tercinta
Dari saya Cah Nungki
@notes pelatihan 21 Oktober 2020
0 Komentar