Bapak
Suparno, S.Pd., M.Pd ketibansampur Omjay untuk menjadi narasumber pada
pelatihan malam ini. Untuk saya pelatihan malam ini baru memasuki putran ke delapan
belas. Moderator malam ini masih dipercayakan ke bu Aam Nurhasanah, M.Pd
seorang kepala sekolah di wilayah Lebak Banten.
Narasumber
sendiri adalah kepala sekolah berprestasi dan alumni pelatihan belajar menulis gelombang
3. Sosok yang lahir di Magetan tanggal 25 Juli
1966 juga merupakan narasumber Guru Pembelajar . Beliau menjadi
narasumber Guru Pembelajar selama dua tahun yaitu dari tahun 2016 – 2018.
Autobiografi
merupakah salah satu hasil karya beliau. Autobiografi yang merupakah kisah
perjalanan hidup tersebut berjudul “Perjuangan Hidupku”. Selain autobiografi, lima
buah buku dilahirkan dari kepala sekolah yang bertempat tinggal di desa
Pojoksari RT 21 RW 3
Sukomoro Magetan ini.
Karya hasil menulis berupa
1. Perjuangan Hidupku, Telaga ilmu, 2019.
2. Pranatacara
lan Pamedhar Sàbda
3. Potret Desa
Pojoksari
4. Permasalahan
BK di Sekolah.
5. Catatan harian
seorang Kepala Sekolah
6. Catatan Kepala
Sekolah.
Perjalanan Hidup
Semua
kisah ataupun cerita selama hidup tertuang manis dalam autobiografi. Sekilas melihat
outline dari “Perjuangan Hidupku” benar-benar
menggambarkan riwayat hidup beliau. Perjuangan panjang dari kehidupan keluarga,
merintis usaha berjualan kain dan sepatu, menjadi narasumber dan perjalanan
mengujungi daerah selain tempat tinggalnya.
Jabatan
kepala sekolah sudah disandang selama lima tahun, setelah sebelumnya menjadi
guru selama dua puluh lima tahun. Buku autobiografi yang memiliki angka kredit
untuk kenaikan pangkat adalah yang mengisahkan perjalannan menjadi pendidik.
Prestasi yang berhasil diukir
Tahun
1989 prestasi mulai tercetak pada saat wisuda D3 IKIP Surabaya sebagai lulusan
terbaik tingkat jurusan. Predikat yang
samapun terulang pada tahun 1996 sebagai lulusan terbaik tingkat
jurusan S1. Universitas Wima. Kebahagian makin sempurna pada tahun
2011 sebagai juara 2 guru berprestasi tingkat Kabupaten.
Sebagaimana
sering dialami guru BK bahwa keberadaannya kadang dianggap kurang penting. Pak Suparno selalu istiqomah dengan datang
lebih awal dan pulang terakhir.
Allah
SWT memberikan imbalan atas pengorbanan beliau, dengan mengabulkan ikhtiar
dalam mengikuti UKG tahun 2015 dengan nilai 92.
Nilai
UKG ini menghantarkan beliau menjadi narasumber
Nasional. Kepercayaan menjadi Narasumber
Nasional Guru Pembelajar merupakan
peluang menunjukkan eksistensi beliau. Diklat dalam menyiapkan menjadi narasumber
dilaksanakan di Makassar dan Bali. Kegiatan menjadi narasumber dilakukan di
Bandung dan Surabaya. Sebagi bonusnya adalah
fasilitas naik pesawat gratis
dengan dibiayai negara.
Prestasi
yang paling membekas adalah mampu mengajak istri dan anak beliau menjadi
penulis. Bahkan novel hasil karya anak beliau sudah di filmkan di sekolah dan
menjadi juara kedua. Novel putra beliau juga mendapatkan apresiasi 1,5 juta
dari bupati pada acara sarasehan.
Mengapa Autobiografi?
Menurut
bapak Suparno, autobiografi memiliki keuntungan
1. Mengabadikan riwayat
hidup, sehingga kalau suatu
saat sudah meninggal maka anak
cucu akan mengetahui bahwa leluhurnya dulu memiliki
cerita.
2. Amal
jariah akan mengalir terus apabila pengalaman
yang baik bisa menjadi
pembelajaran bagi orang orang
lain. Tulisan mampu menginspirasi orang lain.
3. Motivasi
untuk berprestasi semakin meningkat
karena dalam menuliskan riwayat pasti akan prestasi lain yang dimunculkan.
4. Prestasi
akan sia-sia dan musnah apabila tidak diabadikan sebagai tulisan dalam sebuah karya.
5. Nilai
edukatif untuk pembaca wajib ditulis walaupun pengalamannya kurang
menyenangkan. Bahkan pengalaman yang menyedihkan asal ada nilai edukatif harus
ditulis agar menginspirasi orang lain.
6. Keteladanan
bisa diberikan dari buku ini.
Cara memulai menuls Autobiografi
Menurut
bapak Suparno pertama yang wajib dilakukan oleh penulis pemula
adalah membaca autobiografi orang-orang terkenal. Inspirasi akan muncul dari
karya-karya yang telah dibaca tersebut. Bagaimana gaya penulisan, gaya lay out
dan cerita-cerita penting yang tertulis.
Buku
autobiografi bapak suparno memuat 173 halaman yang dirampungkan dalam satu
bulan. Menurut beliau “semuanya
pernah saya alami”.
“tulisannya mengalir
seperti aliran sungai yang jernih
di gunung yang belum tersentuh
tangan jahat manusia”, lanjut beliau.
Sebuah motivasi tersembunyi dari penuturan beliau, bagaimana mudahnya menulis
dari pengalaman sendiri.
Menulis
buku autobiografi adalah
tingkatan menulis yang
paling mudah, karena semuanya sudah
di alami atau
dilakukan. Bapak Suparno juga menyampaikan bahwa dalam menulis maka “tulislah apa
yang kau lakukan,
yang kau rasakan, yang kau
pikirkan, yang kau impikan, yang kau hayalkan”.
Perbedaan menulis Autobiografi dan fiksi
Menulis biografi
termasuk apa yang kau
lakukan, menulis novel termasuk
apa yang kau hayalkan atau fiksi. Menulis fiksi
agak sulit karena tidak
dilakukan tetapi dihayalkan. Karena
termasuk cerita fiksi
yang terlahir dari daya imajinasi penulis.
Kedua
karya buku ini tidak memerlukan daftar pustaka karena berasal dari pengalaman
dan khayalan.
Kiat menulis lancar
Menulis
apa yang dikuasai dan disukai akan membuat kualitas tulisan
menjadi lengkap, detail dan
berbobot. Karena menulis hal yang disukai maka
menulis itu merasa enjoy,
senang sehingga kegiatan
itu dilakukan secara
terus menerus sehingga pekerjaan
menulis cepat selesai.
Karena ide atau tema hal yang disukai maka
menulis melibatkan rasa dalam
hati sehingga bahasanya
juga enak dibaca serta dirasakan
dalam hati pembaca.
Hal
kedua yang wajib dilakukan penulis adalah membuat outline lengkap dengan membuat jadwal
menulis. Kedisiplinan dan sikap konsisten dalam menulis sangat dituntut
sesuai dengan jadwal yang sudah direncanakan.
Sebagai contoh menurut bapak Suparno “setiap hari saya harus menulis
satu judul”.
Ketika
tulisan rampung diedit ada baiknya disampaikan ke orang lain untuk memperoleh feedback.
Karya siap diedit untuk yang kedua kalinya setelah memperoleh masukan dari
teman dan kerabat. Langkah terakhir adalah dicetak oleh penerbit yang
dipercaya.
Penulis hebat merupakan orang luar biasa karena pemikirannya melampaui kebanyakan orang. Namun disi lain penulis kadang dianggap aneh. Mengapa orang memandang aneh seorang penulis?
Jawabannya
adalah karena penulis lebih suka mengoleksi buku dari pada memperhatikan prestise.
Seorang penulis tidak memperhatikan
jumlah baju, merk atau tahun keluaran mobil, model bangunan rumah tetapi memiliki
buku banyak.
Sebagimana
dicontohkan oleh pak Suparno bahwa JK Rowling penulis buku Harty potter sejak
masa kanak kanak sudah
menjadi kutu buku,
karena difasilitasi oleh
orang tuanya. Jadi tidak heran jika di usia 11 tahun sudah menulis buku.
Kesimpulan dari pelatihan malam ini bapak Suparno menyampaikan bahwa buku autobiografi kadang kadang banyak yang ingin mengetahui setelah kita tidak ada. Buku ini bisa menjadi warisan keturunan kita, untuk menyatukan mereka dalam keluarga dan persaudaraan. Banyak tokoh penting yang namanya menjadi tenggelam ditelan jaman karena tidak memiliki buku autobiografi. Maka lengkapilah jejak literasi anda dengan menulis buku autobiografi.
2 Komentar
semoga bermanfaat bu Henny.
BalasHapusresumnya sangat cantik
BalasHapus