Narasumber pertemuan ke lima belas kelas
belajar menulis adalah seorang dosen dan penulis. Beliau adalah bapak Taufik
Hidayat, S.E, S.Si, M.Si. atau yang sering dikenal dengan nama pena TAUFIK
UIEKS. Beliau memiliki impian kuat untuk menulis dari bangku SMA.
Belajar menulis diwali dengan mengisi majalah
dinding sekolah. Tentu bukan hal yang mudah saat menulis untuk pertama kalinya.
Keyakinan dan rasa optimislah yang menang. Berbagai langkah ditempuh untuk
mewujudkan mimpinya.
Masa-masa remaja sebagian waktunya digunakan
untuk membaca, baik karya penulis dalam negeri maupun luar negeri. Narasumber mempunyai
keyakinan yang kuat bahwa menulis itu dimulai dengan membaca. Pelatihan pada
hari Senin tanggal 16 November 2020 ini semakin membuat penasaran.
Bagimana tidak penasaran?
Beliau banyak menunjukkan hasil karya. Dengan membaca karyanya serasa kita sendirilah
yang mengalami dan masuk dalam alur tulisan. Kepiawaian dalam merangkai kata
dan menjelaskan detail peristiwa, membawa pembaca semakin tengelam.
Kesempatan melakukan perjalanan dinas ke
berbagai negara tidak disia-siakan begitu saja. Apalagi sejalan dengan impian menjelajah
dunia. Semenjak sekolah beliau rajin mempelajari peta dunia, dan ternyata
membantu di kemudian hari. Penulis mengetahui lebih awal daerah yang akan
dikunjungi sehingga memudahkan dalam mengeksplor daerah tersebut.
Hasil dari ekplorasi negara yang dikunjungi beliau
tulis sebagaimana cita-citanya. Pengalaman selama menjelajah 70 negara dari 5 benua
menghasilkan berbagai macam tulisan. Narasumber merasa menemukan dunianya
sehinga menjadi produktif dalam menulis. Dalam satu kali perjalanan akan
terdokumentasi dalam satu artikel atau satu buku. Karya beliau bertebaran di
blog, majalah Intisari, majalah Angkasa, majalah Colour Garuda.
Buku dan artikel karya narasumber memiliki
sedikit perbedaan. Kira-kira apa ya perbedaannya? Artikel sebagian besar cerita dari sebuah perjalanan
sementara buku adalah kompilasi beberapa artikel dengan tema sama. Sebagai
contoh buku yang mengisahkan perjalanan ke masjid-masjid maka artikel yang
berhubungan dengan masjid dikumpulkan jadi satu.
Tak heran karya buku dan artikelnya banyak
terbit karena pengalaman menulis dimulai dari tahun 2004. Tabungan karya masih
menanti untuk digarap yaitu kisah perjalanan ke Brunei dari tahun 1997-2018.
Sebuah kurun waktu yang lumayan untuk menjadi sebuah buku yang pasti sangat
spektakuler. Setiap perjalanan ke manca negara pasti akan memiliki ragam cerita
yang berbeda-beda.
Wisatawan akan menjumpai budaya, bahasa,
kebiasaan serta tempat sejarah yang pasti memiliki kesan tersendiri. Tipsnya
merekam setiap detail peristiwa dalam ingatan dan dokumentasi gambar ataupun video.
Kesempatan jarang datang kembali, oleh
karenanya lakukan hal-hal yang nantinya bisa menjadi karya. Karya tersebut akan
menjadi cerita di masa yang akan datang. Di kala ada rasa rindu membuncah kita
masih memiliki kenangan yang terdokumentasikan.
Hal apa saja yang akan menjadikan kisah
perjalanan menjadi sebuah karya dikemudian hari? Nah di sinilah narasumber
memberikan tipsnya, beliau menekankan agar wisatawan melakukan minimal enam
hal, yaitu:
1. Mengamati
2. Membuat
foto
3. Diskusi
dan wawancara
4. Mencari
informasi tambahan
5. Mencari
keunikan
6. Merangkum
tulisan
Disamping hal tersebut diatas ada hal yang
wajib diketahui penulis pemula. Diantaranya pertama bahasa sederhana,
simpel namun menarik tentu menjadi brading yang akan mudah dikenali orang.
Tidak ada salahnya dalam tulisan perkenalkan bahasa daerah yang dikunjungi
dalam bentuk dialog sederhana. Dialog dalam tulisan akan membuat tulisan lebih
menarik dan hidup.
Kedua Malas adalah sifat
alamiah dan manusiawi, nikmati rasa malas sepuasnya. Puas bukan berarti tanpa
batas, kita yang harus membatasi rasa malas dengan menetapkan target. Menulis akan
lebih produktif kalau sesuai dengan keunggulan dalam diri penulis akan hal yang
disukai.
Ketiga mencari sumber untuk bahan
tulisan bisa dilakukan melalui banyak cara. Cara yang lazim digunakan adalah
wawancara, mengamati baik fisiknya maupun melalui brosur jika ada dan yang
terakhir diperkaya dari sumber di internet yang terpercaya. Bahan cerita bisa
digali melalui keunikan dari ide cerita.
Kempat kepuasan dalam menulis
adalah mata hati lebih terbuka, menghilangkan rasa sombong, membantu orang lain
dan mengakui keagungan Tuhan. Motto hidup nara sumber yang mungkin bisa kita
adaptasi adalah bahwa hidup adalah suatu perjalanaan. Oleh karena itu harus
selalu siap akan kejutan kejutan nya yang nikmat.
Salam sehat untuk pembaca tercinta
Dari saya Cah Nungki
0 Komentar