Jurus Jitu mewujudkan Ekspektasi Menulis Sukses

 

Jamila K. Baderan,M.Pd (Encik Mila)

Saya sering mengalami tulisan saya tidak sesuai dengan ekspetasi. Ekspektasi tidak seindah harapan menimpa saya. Saya berusaha menulis agar enak dibaca. Namun faktanya saya sendiri  tidak mendapatkan makna dari tulisan saya.

Beruntung sekali dalam pelatihan yang diselenggarakan Omjay, dihadirkan narasumber keren. Narasumber kali ini sudah berhasil mewujudkan ekspetasi menjadi prestasi yang gemilang.

Sosok seorang guru SD di propinsi Gorontalo. Beliau memiliki tekad yang kuat dalam menghasilkan karya. Berkat kenekatannya prestasi ditorehkan. Narasumber nekad menerima tantangan Prof Eko Indrajit yaitu menulis buku dalam satu minggu.

Encik Mila sebutan untuk ibu Jamila K. Baderan,M.Pd narasumber hebat ini. Cik Mila berhasil melawati tantangan Prof Eko menembus penerbit Andi Offset tanpa revisi. Sebuah prestasi yang sangat hebat bukan?

Peserta melongo mendengar kisah sukses dari penulis pemula tersebut. Sebetulnya apa yang sudah narasumber lakukan sehingga mampu menorehkan prestasi yang memukau tersebut.

Narasumber menyampaikan perjalanannya selama ini dengan santun dan sabar. Bahkan narasumber mengijinkan ibu Aam Nurhasanah, sang moderator untuk menambah waktu.

Sebuah kesempatan emas untuk menggali pengalaman narasumber. Akhirnya narasumber menceritakan usahanya memerangi penyakit mood yang sering menyerangnya.

Langkah pertama dalam menulis adalah menentukan judul atau tema dan kerangka tulisan. Pada saat judul sudah dipilih carilah sumber refensi yang kuat. Refensi yang kuat akan menambah keyakinan diri.

Percaya diri penulis wajib ditingkatkan dengan merubah mindset dan passion. Seorang penulis wajib membangun cara berpikir yang positif. Cara berpikir yang positi tentu akan meningkatkan rasa senang. Jika rasa senang sudah muncul maka menulispun akan mengalir dengan lancar.

Kegiatan menulis lakukan sampai tuntas, jangan berhenti sebelum selesai. Menulislah terus jangan menengok tulisan sebelumnya. Akan ada saatnya mengedit karya tersebut.

Bukan berarti menulis tidak menggunakan jeda. Penulis tetap diperbolehkan melakukan keperluan lain, dengan catatan jangan menunda ke lain hari. Jika kegiatan menulis ditunda maka akan memulai lagi dari awal. Khususnya memunculkan mood yang merupakan tantangan terbesar dari penulis.

Penulis sukses jika ide karyanya menarik minat pembaca. Bagaimana caranya? Penulis harus aktif mencari isu yang sedang hit. Sehingga karyanya tidak akan ketinggalan jaman.

Seringkali narasumber juga kehabisan ide, nah narasumber akan membaca. Menurut narasumber membaca dan menulis adalah dua sisi koin yang tidak bisa dipisahkan.

Membaca merupakan jendela dunia. Kegiatan membaca ini akan menjadi tabungan ide dalam menulis. Selain membaca ide juga bisa muncul dari lingkungan sekitar. Semua yang nampak di depan mata bisa menjadi ide.

Penulis wajib melakukan hal dibawah ini agar bisa mengikuti jejak naeasumber. Menurut pengalaman narasumber, hal yang wajib diperhatikan penulis adalah:

1.    Tulislah apa yang ingin kita tulis.

2.    Menulislah apa adanya, tanpa beban, dan tekanan. Menulis secara lepas dan bebas. Lepas dari beban terkait penilaian orang terhadap tulisan kita, sehingga kita bisa bebas mengekspresikan diri kita dalam tulisan.

3.    Jadikan menulis sebagai suatu kebutuhan.  Kenekatan, dibarengi niat, tekad, serta konsistensi yang kuat akan merubah ekspektasi menjadi sebuah prestasi

4.    Menulislah hingga tuntas, jangan memikirkan editing.

5.    Menulis jangan terlalu lama.

6.    Jangan memikirkan baik buruknya tulisan kita, karna yang akan menilai adalah pembaca. Gunakan kata-kata yang mudah dipahami oleh orang lain.

7.    Publikasi selain door to door bisa juga dilakukan dengan memanfaatkan media sosial. Media sosial mempermudah mengenalkan karya ke orang lain. Bagikan flyer dengan tampilan dan kata-kata yang mebuat orang penasaran.

     Kesimpulan dari narasumber malam ini adalah menulis merupakan suatu tantangan antara harapan dan kenyataan. Ekspektasi dalam menulis harus terus kita perjuangkan dengan niat, tekad, nekad dan konsisten.

Realitas berupa prestasi adalah buah dari perjuangan. Maka berjuanglah menuntaskan karyamu, agar jejak yang ditinggal bermanfaat bagi generasi setelah kita


Salam sehat dan bahagia untuk pembaca tercinta

Dari saya Cah Nungki

    @notes pelatihan 11 Nopember 2020

0 Komentar