Saya sering mengalami tulisan saya tidak sesuai
dengan ekspetasi. Ekspektasi tidak seindah harapan menimpa saya. Saya berusaha
menulis agar enak dibaca. Namun faktanya saya sendiri tidak mendapatkan makna dari tulisan saya.
Beruntung sekali dalam pelatihan yang diselenggarakan
Omjay, dihadirkan narasumber keren. Narasumber kali ini sudah berhasil
mewujudkan ekspetasi menjadi prestasi yang gemilang.
Sosok seorang guru SD di propinsi Gorontalo. Beliau
memiliki tekad yang kuat dalam menghasilkan karya. Berkat kenekatannya prestasi
ditorehkan. Narasumber nekad menerima tantangan Prof Eko Indrajit yaitu menulis
buku dalam satu minggu.
Encik Mila sebutan untuk ibu Jamila K. Baderan,M.Pd
narasumber hebat ini. Cik Mila berhasil melawati tantangan Prof Eko menembus
penerbit Andi Offset tanpa revisi. Sebuah prestasi yang sangat hebat bukan?
Peserta melongo mendengar kisah sukses dari
penulis pemula tersebut. Sebetulnya apa yang sudah narasumber lakukan sehingga
mampu menorehkan prestasi yang memukau tersebut.
Narasumber menyampaikan perjalanannya selama
ini dengan santun dan sabar. Bahkan narasumber mengijinkan ibu Aam Nurhasanah,
sang moderator untuk menambah waktu.
Sebuah kesempatan emas untuk menggali
pengalaman narasumber. Akhirnya narasumber menceritakan usahanya memerangi penyakit
mood yang sering menyerangnya.
Langkah pertama dalam menulis adalah menentukan
judul atau tema dan kerangka tulisan. Pada saat judul sudah dipilih carilah
sumber refensi yang kuat. Refensi yang kuat akan menambah keyakinan diri.
Percaya diri penulis wajib ditingkatkan dengan
merubah mindset dan passion. Seorang penulis wajib membangun cara berpikir yang
positif. Cara berpikir yang positi tentu akan meningkatkan rasa senang. Jika rasa
senang sudah muncul maka menulispun akan mengalir dengan lancar.
Kegiatan menulis lakukan sampai tuntas, jangan
berhenti sebelum selesai. Menulislah terus jangan menengok tulisan sebelumnya. Akan
ada saatnya mengedit karya tersebut.
Bukan berarti menulis tidak menggunakan jeda. Penulis
tetap diperbolehkan melakukan keperluan lain, dengan catatan jangan menunda ke
lain hari. Jika kegiatan menulis ditunda maka akan memulai lagi dari awal. Khususnya
memunculkan mood yang merupakan tantangan terbesar dari penulis.
Penulis sukses jika ide karyanya menarik minat
pembaca. Bagaimana caranya? Penulis harus aktif mencari isu yang sedang hit. Sehingga
karyanya tidak akan ketinggalan jaman.
Seringkali narasumber juga kehabisan ide, nah
narasumber akan membaca. Menurut narasumber membaca dan menulis adalah dua sisi
koin yang tidak bisa dipisahkan.
Membaca merupakan jendela dunia. Kegiatan membaca
ini akan menjadi tabungan ide dalam menulis. Selain membaca ide juga bisa muncul
dari lingkungan sekitar. Semua yang nampak di depan mata bisa menjadi ide.
Penulis wajib melakukan hal dibawah ini agar
bisa mengikuti jejak naeasumber. Menurut pengalaman narasumber, hal yang wajib
diperhatikan penulis adalah:
1. Tulislah
apa yang ingin kita tulis.
2. Menulislah
apa adanya, tanpa beban, dan tekanan. Menulis secara lepas dan bebas. Lepas
dari beban terkait penilaian orang terhadap tulisan kita, sehingga kita bisa
bebas mengekspresikan diri kita dalam tulisan.
3. Jadikan
menulis sebagai suatu kebutuhan. Kenekatan,
dibarengi niat, tekad, serta konsistensi yang kuat akan merubah ekspektasi menjadi
sebuah prestasi
4. Menulislah
hingga tuntas, jangan memikirkan editing.
5. Menulis
jangan terlalu lama.
6. Jangan
memikirkan baik buruknya tulisan kita, karna yang akan menilai adalah pembaca. Gunakan
kata-kata yang mudah dipahami oleh orang lain.
7. Publikasi
selain door to door bisa juga dilakukan dengan memanfaatkan media sosial. Media
sosial mempermudah mengenalkan karya ke orang lain. Bagikan flyer dengan
tampilan dan kata-kata yang mebuat orang penasaran.
Realitas berupa prestasi adalah buah dari
perjuangan. Maka berjuanglah menuntaskan karyamu, agar jejak yang ditinggal
bermanfaat bagi generasi setelah kita
Salam sehat dan bahagia untuk pembaca tercinta
Dari saya Cah Nungki
0 Komentar