Pengalaman
pertama mengikuti kelas dengan narasumber seorang direktur. Materi yang
gamblang dijelaskan langsung oleh pimpinan Penerbit Mayor PT Andi. Sosok yang
santun dalam penuturan materi, beliau adalah bapak Joko Mumpuni. Moderator yang
akn memandu materi bapak narasumber adalam ibu Aam Nurhasah. Diawal perkenalan
terkesan sekali sikap sabar dan ceria dari narasumber. Beliau menjelaskan
hal-hal yang berkenaan dengan jenis buku dan pengetahuan mendasar bagi penulis
pemula agar naskahnya bisa diterbitkan.
Kategori
buku yang beredar di pasaran ada 2 kategori yaitu:
1. Buku
teks adalah buku yang digunakan untuk proses belajar mengajar. Buku yang dibutuhkan siswa semua jenjang dari Paud sampai
dengan PT. Buku PT lebih banyak varian
sesuai dengan jumlah fakultas dan jurusan. Sementara untuk jenjang Pendidikan
Dasar dan menengah buku pelajaran terbatas sesuai dengan mata pelajaran yang
tercantum di dalam kurikulum.
2. Non
teks adalah buku yang tidak selalu untuk pengajaran
Melihat
dua kategori buku diatas, penulis tinggal menentukan mau menulis buku dalam
genre yang akan menjadi brandingnya dikemudian hari. Mungkin bagi penulis pemula
perlu memahami bahwa:
1. Menerbitkan
buku bisa secara mandiri maupun kerjasama baik dengan sesama penulis maupun
dengan lembaga dan kampus. Keuntungan menulis buku dalam bentuk kerjasama adalah
dalam pemasarannya akan lebih mudah karena pangsa pasarnya sudah jelas. Misalnya
mahasiswa atau karyawan di suatu lembaga yang diajak kerjasama.
2. Proses
pembuatan buku bisa menhidupi banyak orang. Bisa dibayangkan dari naskah sampai
dengan buku terbit banyak pihak yang terlibat. Oleh karenanya menulis merupakan
pekerjaan mulia karena menjamin kelangsungan hidup orang lain. Mungkin royalti yang
diterima tidak akan sebanding dengan upah di surga.
3. Menumbuhkan
budaya literasi dengan menulis. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa budaya
literasi di Indonesia masih rendah dibanding dengan negara lain. Pada dasarnya
semua orang adalah penulis. Mengapa demukian? Karena kita pandai berbicara,
sejatinya ini modal awal karena materi sudah ada. Namun sayangnya kita tidak
terbiasa menulis, sehingga baru memulai sudah kehabisan ide.
4. Jangan
ragu untuk menulis dan mengirimkan naskah ke penerbit. Penerbit tidak menolak
naskah dengan alasan editorial. Di kantor penerbit naskah akan di edit terutama
struktur bahasa dan EYDnya.
5. Naskah
akan dipelajari oleh penerbit apakah naskah tersebut layak terbit atau tidak.
6. Naskah
yang layak terbit akan diproses, dengan tahapan pemberitahuan terlebih dahulus
ke penulis.
7. Penerbit
akan berkirim berita kepada penulis untuk melengkapi naskah dan surat
perjanjian. Naskah yang sudah lengkap
akan di setting dan dibuatkan cover.
8. Naskah
gami adalah buku sementara tapi belum di cetak dikembalikan ke penulis untuk di
koreksi. Naskah hasil koreksi penulis dikembalikan ke penerbit untuk editing
akhir dan naik cetak.
9. Penilaian
naskah lebih diutamakan peluang pasar dan reputasi penulis. Disamping keilmuwan
penulis atau editorial naskah. Naskah yang terbit adalah
a. Tema tidak populer tapi penulisnya populer,
b. Tema dan penulis populer, ini yang disukai penerbit
karena akan laris
c. Tema
ppuler penulis tidak populer, inilah porsi untuk peserta belajar menulis
d. Tema dan
penulis tidak populer, ini yang tidak akan diterbitkan. Gambaran seperti bagan
dibawah ini
10. Peluang
untuk mendapatkan tema yang populer adalah melalui google trends.
11. Daya juang
penulis ditantang agar naskah bisa terbit. Proses panjang harus ditempuh agar
menjadi penulis yang populer. Naskah ditolak jangan patah arang, koreksi dan
perbaiki dan kirim.
Sebelum
mengirim naskah carilah penerbit yang baik, kriterianya adalah:
1. Visi
dan misi jelas
2. Bussines
core line produk
3. Pengalaman
penerbit (42 th)
4. Jaringan
pemasaran luas
5. Memiliki
percetakan sendiri
6. Keberanian
mencetak jumlah eksemplar
7. Kejujuran
dalam pembayaran royalti
Keuntungan
menjadi penulis adalah:
1. Kepuasan
pada saat buku berjajar di rak toko buku besar ataupun di baca orang lain
2. Reputasi
akan menempel dengan sendirinya pada saat buku sudah terbit. Bahkan bisa jadi
akan diundang sebagai narasumber dari materi buku yang ditulisnya.
3. Karir
akan makin cerah, dengan membuat buku akan ada point dalam penghitungan angka
kredit. Angka kredit sendiri berguna untuk kenaikan pangkat bagi PNS.
4. Royalti
akan diterima setelah buku laku dipasaran.
Salam sehat untuk pembaca tercinta
Dari saya Cah Nungki
@notes pelatihan 02 Nopember 2020
0 Komentar