Menulis Buku Cepat dan Money Oriented




Assalamualaikum

Malam ini kita bertemu lagi dengan bu Aam Nurhasanah yang tidak pernah absen mendampingi sesi pelatihan kita. Kesempatan ini Omjay mendatangkan narasumber dari Wonosobo yaitu ibu Salamah, S.Pd. Narasumber yang produktif sekali dalam menghasilkan karya padahal beberapa kali diuji Allah SWT dalam bentuk sakit. Penyakit yang beliau derita pernah membawanya tertidur koma di RS.

Berkali-kali beliau keluar masuk rumah sakit. Menurut dokter narasumber mengalami Aritmia. Ketidakpahaman akan penyakit tersebut membuat bu Salamah mencari referensi tentang penyakit tersebut. Ternyata dari referensi tersebut beliau mengalami   detak jantung yang tidak stabil.

Sakit tersebut muncul karena konsumsi obat MST untuk mengobati rahim beliau. Rahim beliau membatu mengeras karena kista cair atau kista coklat yang sudah lengket. Karena pandemi operasi tertunda dan akhirnya bisa operasi setelah berkali-kali ditolak rumah sakit.

 

Motivasi untuk peserta

Kondisi sakit tidak menghalangi untuk berkarya dan mentoring kepada siapapun yang membutuhkan. Beliau akan dengan senang hati membantu dengan niat karena Allah.  Hikmah yang diharapkan dari pertemuan ini adalah peserta yang sehat harus lebih mampu menghasilkan karya.

 

Tema yang diangkat narasumber malam ini adalah “Bagaimana menulis dengan cepat”

 

Menulis sesuatu yang menyenangkan apalagi menulis cerita atau novel. Menulis bukanlah pekerjaan berat karena setiap hari kita sudah sering menulis. Setiap hari kita gunakan android kita untuk menulis pesan misalnya WA.

Narasumber untuk kali ini sudah dalam kategori penulis yang money oriented. Namun tidak semua langsung bisa masuk ke penulis mayor, penulis hanya menyerahkan naskah dan menerima royalti. Royalti diterima setelah melalui surat perjanjian atau kesepakatan atara penulis dan penerbit. Royalti sendiri akan diberikan setiap 6 bulan sekali. Penerbit mayorlah yang melakukan edit dan seluruh biaya produksi sampai dengan promosi menjadi tanggungjawab penerbit.

Untuk penulis pemula akan lebih baik menerbitkan secara indie. Apa sih penulis Indie? Penulis yang menulis sendiri, mengedit sendiri dan mengeluarkan biaya sendiri. Bahkan promosipun dilakukan sendiri. Nah supaya karya kita bisa diterbitkan oleh penerbit mayor maka harus yang memiliki segmen pasar tinggi.

 

Buku yang menarik

Buku yang dibutuhkan masyarakat pasti akan mendatangkan provit yang menjanjikan untuk penerbit. Karya yang nantinya akan mendatangkan provit inilah yang dilirik penerbit mayor. Penerbit tidak akan menerbitkan buku yang  tidak memiliki segmen money oriented yang kuat.

Oleh karenanya referensi sangat dibutuhkan untuk membuat tulisan laku di pasaran. Buku yang bagus adalah yang dibutuhkan pasar. desain konten

Bagaimana cara menulis buku?

1.     Ide tergolong dalam genrenya fiksi atau non filsi

2.     Tema

3.     Judul

4.     Layout

5.     Referensi

6.     Mengisi layout berdasar referensi

 

Menumbuhkan kebiasaan menulis

Mulailah dengan segera mengerjakan atau menulis. Cara menumbuhkan kebiasaan menulis, jangan hanya niat tapi lakukan. Sampai tulisan menjadi karya yang membanggakan. Tumbuhkan greget dan niat yang teguh dan lakukan.  Pesan beliau adalah “menulislah, segeralah menulis”.

 

Artikel juurnal gratis

Artikel jurnal apabila bagus bisa masuk ke jurnal kampus. Gaya selingkung jurnal sesuaikan dengan tujuan kampus. Nah kalau jurnal kita bisa masuk ke jurnal kampus inlah maka tidak perlu mengeluarkan biaya.

Langkah pertama untuk bisa menembus jurnal kampus adalah dengan membuat akun di jurnal kampus. Setelah mempunyai akun di jurnal tersebut lanjutkan dengan mempelajari gayanya sehingga mampu mengikuti gaya jurnal kampus tersebut. 

Berbeda halnya untuk pembuatan jurnal untuk naik pangkat biasanya memang karena ingin cepat makanya berbayar. Namun hal ini bisa disiasati dengan menyiapkan jurnal yang bagus sehingga bisa dimuat di kampus.

 

Pelatihan yang sarat dengan contoh pengaplikasian menulis. Pertanyaan dari peserta langsung dicontohkan menjadi deskrisi tulisan yang dibawakan dengan lembut. Deskripsi jawaban beliau layaknya mendongeng.

 

Tips untuk penulis pemula

Penulis pemula buatlah sebuah cerita faksi. Apa itu cerita faksi?

Cerita berdasarkan fakta tetapi menggunakan bumbu fiksi. Menulis  kejadian di lingkungan sekitar dengan melibatkan emosi. Tulisan yang ditulis dengan penuh emosi akan membuat pembaca hanyut.

Bu Salamah menyampaikan juga jangan takut gagal, ataupun tulisan jelek apalagi takut tidak dibaca orang. Karena akan lebih membanggakan bahwa kita sudah melakukan sesuatu. Pegang teguh prinsip lebih baik gagal tapi sudah mencoba dari pada gagal tapi belum berkarya. Jangan putus asa dalam membuat karya sampai karya itu yang akan mengejar kita.

 

Apakah semua orang bisa menghasilkan karya?

Jawabannya adalah bisa.

Kuncinya adalah konsistensi dan semangat. Semua manusia bisa berkarya dan produktif.  Berhasil tidaknya hanya tergantung kepada konsistensi dan semangat. Apabila konsisten dan semangatnya tinggi pasti bisa menulis dan karyanya akan dicari.

 

Cara mengasah sence off power

Mensinkronkan hati dan pikiran membutuhkan kepekaan. Nah itu akan tercapai jika sudah menjadi kebiasaan. Sebuah tema bisa digunakan berkali-kali dengan cara merubah sudut pandangnya.  Sekali waktu ditulis dari sudut kegunaan, lain kali dari sudut kesediaan dll

Berkumpul dengan yang memiliki energi positit sehingga akan tertular. Saling menyemangati sehingga energi positif senantiasa terpancar dari teman, sahabat. Teman yang saling mendukung inilah yang akan menambah semangat dalam berkarya.

Dalam lingkungan kerja orang yang kurang sukapun akan menghormati karya kita. Karya bisa menunjukkan eksistensi di lingkungan kita berada. Maka berkaryalah dan berkaryalah

Apakah bisa? Pasti bisa dengan jalan memupuk semangat mengembangkan semangat,  terus berkarya, jangan putus d itengah jalan. Karena akan banyak yang menginginkan kita jatuh. Maka terbanglah tinggi, setinggi  merpati yang terbang diudara.

 

Penyemangat untuk peserta

Gajah mati meninggalkan gading

Harimau mati meninggalkan lorengnya  

Manusia mati meninggalkan karya

Mari kita berkarya untuk diri sendiri,

Untuk anak cucu

dan untuk anak Negeri

(Bravo) By Salamah


Demikianlah pelatihan malam ini semoga bermanfaat untuk pembaca yang budiman.
Wassalamualaikum

 



2 Komentar