Proposal Naskah sebagai Pembuka Jalan Tenar

 

Rabu tanggal 4 Nop 2020 malam ini, pelatihan memasuki hari ke-10 dengan narasumber hebat yaitu Edi S.Mulyanta. Beliau adalah Manajer Operasional Penerbit Andi. Tugas utama adalah memantau trend di pasaran, membuat resume dan memetakan pesaing serta calon penulis. Tidak jarang ditemui justru penulis selangkah di depan menemukan konten yang menarik pasar. Penulis yang seperti inilah yang menjadi incaran penerbit.

Selama dua puluh tahun mengelola penerbitan tentu banyak hal yang bisa dibagikan ke peserta. Guru sangat mumpuni menulis tetapi karena kurang gaulnya dengan penerbit sehingga tidak tahu naskah seperti apa yang dimaui penerbit.

Narasumber memberikan pemahaman kepada peserta dalam memilih penerbit hendaknya selektif. Pastikan penerbit sudah terdaftar di IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) sehingga bisa mengeluarkan ISBN di bawah Perpustakaan Nasional. Ada dua jenis organisasi yang menaungi penerbit yaitu IKAPI yang berorientasi mencari keuntungan dan APTI lebih berorientasi kualitas keilmuan kampus. Contoh penerbit dibawah APTI adalah penerbit perguruan tinggi, misalnya UGM PRESS, ITS PRESS, ITB PRESS, UI PRESS dll.

Selain unsur nomor ISBN penulis wajib melihat histori penerbit sebelum menjatuhkan pilihan. Naskah fiksi akan segera tembus apabila dikirimkan ke penerbit yang orientasinya ke fiksi. Demikian juga untuk naskah genre lain. Kejelian dalam menjatuhkan pilihan ini wajib dipelajari untuk penulis pemula.

Langkah awal untuk pemula adalah dengan membuat proposal pengajuan naskah. Proposal ini meliputi:

1.      Judul Utama

2.      Sub judul agar lebih memudahkan pembaca dalam mencari tema.

3.      Outline lengkap berisi bab demi bab sesuai hirarki sub judulnya

4.      Target pasar, keperuntukan buku apakah siswa, orang tua atau umum

5.      Curiicullum Vitae berbentuk narasi.

Proposal pengajuan naskah sebaiknya dikirimkan ke beberapa penerbit. Sertakan satu bab sampel untuk ditelaah oleh bagian editorial, untuk melihat pemilihan kata (diksi) serta gaya penyampaiannya. Pembaca buku lebih menyukai penyampain dengan kalimat aktif.

Penulis pemulu wajib memahami alur dalam penerbitan buku. Naskah yang sudah diterima penerbit akan melalui proses editorial. Editorial setiap penerbit sudah memiliki standarisasi  dari UU Perbukuan. Tahap selanjutkan pihak penerbit akan meneruskan naskah tersebut ke bagian check plagiasi oleh ahli bahasa. Bagian ini memiliki tugas melaporkan derajat plagiasi.  Jika ditemukan plagiasi maka naskah akan dikembalikan untuk direvisi. Unsur yang mungkin kena pasal plagiasi aadalah segala sesuatu yang mengambil sumber tertentu tanpa mencantumkan di referensi.

Serangkaian proses telah dilakukan penerbit dari editorial dan check plagiasi, namun ada langkah yang tidak bisa diabaikan. Tahap ini adalah pembuatan sinopsis Sinopsis, abstract atau resume dari buku merupakan daya tarik untuk pembeli. Sebaiknya sinopsis disusun sendiri oleh penulis agar sesuai dengan materi.

Pekerjaan menulis tidak hanya sekedar menulis dan kerjasama dengan penerbit, namun masih berlanjut ke pasca terbit. Penulis harus mampu menarik pasar dengan promo melalui tokoh/idola sesuai minat pasar. Kepiawaian penulis menarik endorsement merupakan strategi jitu pemasaran.

Catatan penting dari nasumber di bagian akhir pelatihan  berupa kesimpulan. Penerbit memerlukan informasi yang lengkap tentang materi yang akan ditawarkan kepadanya. Sehingga berikan penjelasan dengan cukup, sehingga dapat meyakinkan materi naskah Anda layak untuk dibaca dan dikonsumsi sejumlah besar calon pembaca. Tanpa clue petunjuk yang memadai dari penulis, penerbit bisa salah dalam mengambil keputusan. Sehingga jangan sia-siakan kesempatan Anda untuk dikenal oleh calon pembaca yang menunggu tulisan-tulisan mencerahkan yang akan hadir setiap masa.

 

Salam sehat untuk pembaca tercinta

Dari saya Cah Nungki

@notes pelatihan 04 Nopember 2020

0 Komentar