Strategi Pemasaran Buku Saat Pendemi Covid 19

Agus Subardana, S.E., M.M.

Judul yang membuat merinding mengingat masa pandemi ini, ekonomi Indonesia benar-benar dalam ujian berat. Jangankan membeli buku, masyarakat harus memutar otak untuk memenuhi kebutuhan pokok. Pelatihan Jum’at malam tanggal 06 November 2020 dengan narasumber Direktur Pemasaran ini wajib disimak.Moment kehadiran bapak Agustinus Subardana tidak boleh dibiarkan berlalu begitu saja. Rasa penasaran bagaimana memasarkan buku di jaman ekonomi sulit seperti ini. Yuukkk langsung simak saja resume pelatihan yang dimoderatori bapak Rizky Kurnia Rahman.

Buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta sarana  penyampaian informasi. Sejak usia dini, anak – anak telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk membaca beraneka ragam terbitan buku.

Dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang cerdas dengan minat baca yang tinggi khususnya anak-anak, pemerintah mendorong kegiatan membaca sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini.

Dukungan pemerintah terhadap budaya membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku.

Perkembangan industri penerbitan buku juga dipicu oleh alasan keuntungan (profit margin) yang relatif besar dibandingkan industri lainnya khususnya barang konsumsi. Saat ini terdapat 1.328 penerbit yang terdaftar sebagai anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) dengan jumlah penerbit aktif sebanyak 711 penerbit, dan sisanya sudah tidak aktive lagi.

Tak terduga awal bulan Maret tahun 2019 ini datang wabah Virus Corona 2019 / Covid 19 yang menyebabkan makin terasa berat dalam perekonomian dalam negeri, terutama dari sisi konsumsi, korporasi, sektor keuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Dampak dari mewabahnya Covid 19 ini dirasakan betul oleh berbagai macam sektor, tidak terkecuali sektor usaha yang terkena dampak langsung akibat dari mewabahanya Covid 19.

Adapun imbas yang dirasakan oleh pelaku usaha penerbitan buku seperti menurunnya pendapatan dan terganggunya kegiatan usaha dari pelaku usaha penerbitan Buku tersebut. Dampak penjualan  buku selama COVID 19 sangat dirasakan penerbit Buku .

Dampak sebagai pelaku usaha penerbitan buku yaitu:

1.     Jaringan toko buku tutup dari Maret-Mei

2.     Pengunjung sepi (takut )

3.     Omzet turun 60-90%

4.     Mengurangi jumlah terbit dan  distribusi

5.     Gulung tikar

6.     Penawaran tidak maksimal karena  tidak langsung ketemu

7.     Anggaran pembeli ke alat2 kesehatan

     Penerbit akan semakin gencar mencari puluang dalam menentukan strategi pemasaran penjualan buku. Salah satu contoh industri penerbit ANDI Offset menerbitkan lebih dari 15.000 buku dalam 32 katagori. Penerbit memetakan buku dan berkoordinasi dengan rekanan. Sehingga strategi pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh faktor yang meliputi :

1.     Faktor Mikro yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.

2.     Faktor Makro yaitu demografi-ekonimi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.

Scara lebih rinci mari kita cermati strategi pemasaran dari Andi Offset

A.    Serangan Udara. (On Line )

1.     Pentingnya Transformasi Digital

Dampak dari pandemi COVID-19 telah mengubah dunia menuju era Low Touch Economy. Era ini ditandai dengan interaksi antar individu yang minim sentuhan fisik atau low-touch, keharusan mengecek kesehatan dan keselamatan, perilaku yang baru hingga pergeseran di sektor-sektor industri., terutama sektor Industri Perbukuan. Perubahan ini tentu akan berdampak ke banyak hal, mulai dari tempat bekerja, cara belajar mengajar, kehidupan keluarga hingga aktivitas sosial.

Adapun Manfaat Digital Marketing antara lain:

a.     Menyebarkan informasi produk secara masif kepada target pasar potensial

b.   Mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah ada sehingga kesetiaan konsumen terjaga.

c.     Menjaga kesetabilan penjualan saat kondisi pasar lagi lesu

d.     Menaikan penjualan dan profit

e.     Membandingkan dan keunggulan produk dibandingkan dengan pesaing

f.      Membentuk citra produk dibenak mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan

g.    Mengubah tingkah laku ( yang kurang minat beli , menjadikan tertarik beli ) , persepsi dan pendapat konsumen.

 

Team pemasaran on line penerbit ANDI Offset mempunyai 20 staf tenaga pemasaran khusus menjangkau lewat dunia maya. Penerbit memasarkan buku melalui marketplace. Kemendikbut R.I menunjuk blanja.con, blibli.com untuk menjadi market place tersebut.

Tak jarang juga penulis memasarkan buku melalui media sosial. Semua media sosial digunakan demi menyasar jangkauan yang lebih luas.

 

2.     Pemasaran Buku Lewat Komunitas

Penulis memasarkan buku melalui komunitas akan lenih berhasil. Kelebihannya adalah komunitas sudah mengenal penulis. Komunikasi dan interaksi memegang peranan penting.

Penerbit Andi juga mengadakan pemarasan melalui komunitas. Kolaborasi dengan komunitas dalam rangka pemasaran buku sering dilakukan. Sebagai contoh webinar  dengan tema yang menarik melalui Zoom dan disiarkan Live Youtube TV Andi.

 

B.    Strategi pemasaran buku serangan Darat (OF LINE ).

Penerbit memetakan wilayah yang berpotensi untuk pemasaran buku. Penerbit Andi memiliki 42 cabang di kota dari Aceh s.d Papua. Tenaga pemasaran yang handal ditempatkan di tiap cabang.

Strategi pemasaran buku serangan darat dikelompokkan berdasarkan target pasar yang kita tuju, antara lain :

1.     Toko Buku

Penerbit mematkan toko buku ke dalam tiga kelompok yaitu Toko Buku Modern, Toko Buku Semi Modern, dan Toko Buku Tradisional. Pemtaan ini dikarenakan sistem administrasinya berbeda. Toko buku modern menggunakan transaksi mengikuti perkembangan teknologi. Toko ini bisa dikendalikan dari pusat. Toko buku semi modern sistem dikendalikan toko buku. Sementara toko buku tradisional menggunakan sistem manual. Dalam rangka mengenalkan buku kepada masyarakat biasanya penerbit dan toko buku membuat kesepatakatn untuk mengadakan launching buku. Launching memilih jam kunjungan  teramai. Hari libur pukul 13.00 biasanya toko menyelenggarakan launching tersebut.

Toko buku dan penerbit akan membagikan flyer sehingga masyakat umum juga mengetahui adanya moment ini. Undangan adalah komunitas dari penulis serta umum.

2.     Directselling / kunjungan langsung

Pemasaran Buku melalui Directselling memeiliki target pasar yaitu :

a.    Buku Pendidikan (Buku mata pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK).

b.     Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kualiah

c.     Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum

3.     Melakukan Event – Event

Aktif dalam melakukan event – event  seperti event Pameran buku, dalam seminar, workshop, Tryout, dan sebagainya.

Bazar sebagai langkah terakhir dari penjualan buku yang sudah kedaluwarsa namun masih memiliki prospek. Toko buku menambah rabat anmun buku masih belum mencapai target pemasaran. Maka buku akan diterurn untuk dialihkan pemasarannya melalui bazar.

Hal yang rutin dilakukan penerbit Andi Offset adalah membagikan buku gratis. Pemohon mengajukan proposal ke kantor pusat penerbit. Penerbit akan mempelajari proposal dan menindaklanjuti proposal yang sudah disetujui. Penerbit akan menghubungi cabang terdekat dengan pemohon. Cabang akan menyerahkan buku kepada pemohon diwilayahnya.

Demikianlah resume pelatihan malam ini, semoga bermanfaat untuk pembaca sekalian.

 

Salam sehat untuk pembaca tercinta

Dari saya Cah Nungki 

@notes pelatihan 09 Nopember 2020

0 Komentar