Resep menjadi Guru Inovatif dan Inspiratif


 

Rabu malam yang dingin dikarenakan gerimis sepanjang petang ini membuat mata makin berat untuk melek. Namun pertemuan pelatihan belajar menulis sudah akan dimulai. Pertemuan yang sayang untuk dilewatkan. Malam ini kebetulan sudah memasuki hari ke 22 bagi saya.  Namun menurut bu Aam untuk peserta yang lain sudah masuk pertemuan ke-26.

Bu Aam mengatakan untuk yang pertemuannya masih kurang dari 26 kali tidak usah berkecil hati. Alasannya adalah akhir bulan Desember akan dimulai gelombang ke-17. Malam ini kebetulan bu Aam kembali lagi mendampingi kami untuk menjadi moderator. Beliau membantu narasumber Umi Rosidah, M.Pd.I. dar Kediri jawa Timur.

Guru  SMPN 2 Kepung Kabupaten kediri yang lahir  pada 04 Juni tahun 1982 ini merupakan sosok yang inspiratif. Sebagaimana disampaikan oleh Omjay pada saat membuka kelas.  Kutipan dari kalimat pembuka omjay adalah “narasumber kita pada malam hari ini adalah sosok guru Inspiratif, namanya ibu Umi Rosidah, beliau akan berbagai ilmunya kepada kita pada malam hari ini dan dipandu oleh ibu AAM Nurhasanah dari Lebak Banten”.

Pertemuan diawali dengan menyampaikan pesan dari Prof Suhendra P.Hd bahwa

1.     Menjadi guru kita akan dihadapkan pada berbagai tantangan, kendala dan hambatan. Oleh karena itu kita perlu inovasi yang inspiratif dan Inspirasi yang inovatif.

2.    Let's start to make it happen, melalui pelatihan ini merupakan kesempatan untuk mewujudkannya. Caranya adalah belajar bersama sehingga akan terjalin kolaborasi dan saling melengkapi. Ada narasumber yang akan membantu peserta untuk mencapai tujuan bersama. Semua hal yang dilakukan dalam pertemuan-pertemuan  di kelas belajar menulis, bertujuan untuk membantu peserta didik.

3.   Mari kita bertanya kepada diri kita sendiri “apa karya terbaik kita selama menjadi seorang guru”?. Nara sumber memiliki keyakinan bahwa “bapak ibu guru hebat di sini pasti memiliki karya, dalam bentuk apapun itu karya yang kita buat dengan sungguh-sunguh pasti akan menunjukkan jalan menuju kesuksesan”.

Nah saya kaget begitu beliau menyampaikan bahwa kita memiliki karya. Saya instropeksi diri saya, selama ini saya belum memiliki karya yang patut untuk saya tunjukkan ke beliau.

Saya merasa tertantang dengan kalimat beliau. Saya menyadari selama ini profesi guru yang melekat dalam diri saya belum saya eksplor. Saya hanya menggugurkan kewajiban saya. Miris rasanya kalau saya mengingat hal itu. Oleh karenanya besar keinginan saya untuk mampu membuahkan hasil selama saya mengikuti kelas ini. Tentu saja banyak hal yang menimbulkan motivasi saya dari pertemuan-pertemuan sebelumnya.

4.     Kutipan dari Joko Widodo “guru adalah teladan bagi generasi masa depan. Teladan pembelajar yang terus belajar. Dengan karya seorang guru, maka akan ada jutaan anak Indonesia yang karakternya terbentuk dengan etos kerja berbasis karya.  

Guru adalah teladan, jika guru belajar peserta didiknya juga akan terus belajar. Jika guru berhenti belajar maka peserta didiknya juga tidak akan pernah berkembang.

Sebuah hubungan yang  harus dijaga dengan baik antara guru dengan peserta didik. Dimana guru dan peserta didik harus saling menguatkan untuk mencapai tujuan bersama.

5.  Modal Utama Mencapai Prestasi adalah MIMPI dan IMPLEMENTASI. Agar mimpi tidak hanya menjadi sekedar mimpi maka harus ada tindakan yang aktual yang benar-benar kita lakukan dan kita laksanakan. Terus belajar dan berkarya akan membawa kita pada jalan yang tidak pernah kita sangka sebelumnya.

Silahkan bermimpi setinggi langit tapi implementasi harus membumi. Artinya silahkan mimpi setinggi mungkin, karena semua akan berawal dari mimpi. Mimpi akan terjadi jika ada implementasi. Nah impletasi yang bagaimana?

Jawaban dari ibu Rosida adalah “Implementasi yang berorientasi kepada siswa”.

 

Layanan terbaik untuk siswa

Narasumber merasa semua hal yang terjadi, dan semua capaian beliau semua karena siswanya. Tugas utama guru sangat mulia yaitu mengajar. Tugas mulia yang dilaksanakan dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab tentu akan berbeda hasilnya dengan yang biasa-biasa saja. Siswa adalah tujuan akhir dari semua kegiatan mengajar kita. Apakah siswa asuhan kita mengalami perubahan tingkahlaku dan mampu mengatasi masalah.  Sehingga sudah menjadi kewajiban guru untuk memberikan layanan yang terbaik. Jika semua kita lakukan karena niat ibadah Insya Allah jalan untuk kebaikan akan terbuka lebar.

 

Kalimat pelecut jiwa

Jangan berkarya karena ingin menang.

Karena jika kita tidak menang kita akan kecewa dan berhenti berkarya.  

Tetapi berkaryalah untuk peserta didik kita. Sehingga kita akan terus berkarya karena mendidik adalah bagian dari hidup kita

 

Bagaimana caranya??

“Teruslah berinovasi”,

“Selalu berusaha mencari solusi”

serta “mengajar dan mendidik dengan sepenuh hati dan penuh cinta”

 

Kunci keberhasilan dalam berkarya

Karya akan menjadi hebat jika ada Akselerasi antara:

·         Kemampuan meningkatkan literasi baca

·         Kemampuan meningkatkan literasi tulis

·         Kemampuan meningkatkan literasi digital

·         Diskusi, kreasi dan kolaborasi


Seorang guru bukan hal yang baru dalam melaksanakan literasi membaca dan menulis. Namun untuk saat ini itu masih kurang, alasannya adalah jaman sudah berubah orientasinya ke digital.

Sehingga yang semakin guru butuhkan hari ini adalah meningkatkan literasi digital. Karena literasi digital ini sangat penting di era globalisasi seperti saat ini, di mana teknologi dan komunikasi telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Akan sangat naif rasanya jika guru gagap teknologi. Hal yang kan terjadi di lapangan adalah guru tidak akan mampu lagi membekali peserta didik kita dengan ketrampilan digital yang sangat mereka perlukan di masa depan.

Lebih lanjut ibu narasumber menyampaikan bahwa kegiatan perlombaan maupun event forum ilmiah tingkat nasional banyak menggunkan portal digital dalam seleksi awalnya.

 

Mengapa kita perlu diskusi?

Sering kali sebuah karya tidak terealisasi karena kelemahan kita dalam memunculkan ide. Langkah yang tepat untuk melatih agar ide bisa muncul adalah melalui forum diskusi. Diskusi akan banyak membawa manfaat seperti mencari inspirasi dari orang lain selama diskusi berjalan. Inspirasi tersebut kemudian diterjemahkan dan di modifikasi.  Pada akhirnya akan muncul sebuah kreasi yang kemudian kita sempurnakan menjadi sebuah inovasi.

Inovasi yang kita buat akan menjadi lebih hebat jika kita bisa melakukan kolaborasi. Kolaborasi bisa dilakukan dilingkungan kerja misalnya dengan siswa maupun rekan sejawat kita. Namun jika kita implementasikan dalam forum pelatihan ini kita bisa kolaborasi dengan sesama peserta ataupun dengan narasumber. Misalnya dalam pembuatan buku Antologi.

 

Konsistensi akan menyulap akselerasi menjadi prestasi

 Konsisten apa saja ya yang bisa dilakukan oleh guru?

Jawabannya adalah konsisten dengan keteladanan, berkarya, belajar dan berbagi.

Orang lain akan melihat hasil dari konsistensi yang sudah kita lakukan. Tentu saja hal ini akan secara tidak langsung menginspirasi mereka. Sehingga mereka akan melakukan hal yang sama. Mungkin pada awalnya masih meniru namun lambat laut mereka akan mampu memodifikasi sendiri sesuai dengan kebutuhannya.

Baru inilah yang bisa kita sebut sebagai sebuah prestasi, dimana kita bisa menginspirasi oranglain.


Gerakan Kebaikan

Perubahan dan kemajuan akan semakin terlihat apabila kebaikan telah menjadi sebuah gerakan. Semua kebaikan ini adalah jelmaan dari konsitensi dan inspirasi.

Disinilah peran terberat seorang guru. Guru adalah Pelukis masa depan generasi muda. Menjadikan mereka pribadi-pribadi yang unggul Untuk kejayaan Bangsa INDONESIA.

Sebagai implementasi narasumber dalam kehidupan di sekolah adalah menyeimbangkan kegiatan di luar sekolah dengan kegiatan di dalam sekolah. Pimpinan sekolah dan rekan sejawat tidak akan merasa terganggu apabila kita bisa membagi waktu dengan baik. Tentu saja tugas utama terlebih dahulu yang harus menjadi prioritas.

Saran dari narasumber adalah berikan Kinerja Terbaik di sekolah. Kontribusi yang seimbang kepada sekolah ketika kita aktif di kegiatan luar.  Tugas seberat apapun yang ditugaskan oleh sekolah laksanakan dengan penuh dedikasi. Dengan demikian pimpinan sekolahpun akan dengan sukarela memberikan kesempatan untuk pengembangan diri guru-gurunya. Jika guru-guru di sekolah semakin pintar dan mumpuni sekolah jugalah yang akan mendapat manfaatnya.

 
Salam sehat dan bahagia selalu

 

15 Komentar

  1. Kerennn, resume yg sangat lengkap

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masih belang belang bu

      Runtutnya blm dapet

      Makasih ya bu

      Hapus
  2. Wah keren dan lengkap banget Bu. Mantap.lanjuuy

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih bu susi
      Jd keder saya
      Itu masih byk yg blm masuk
      Tp dah mentok mo nulisnya
      Penyakit mood kali ya😉

      Hapus
  3. Mantap resumenya, sudah 22 cukup untuk syarat lulus tinggal terbitkan buku, mari semangat...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat juga tuk bu tini, blognya keren
      Sempet intip dikit

      Hapus
  4. Resune lengkap, informatif dan ebak dibaca. Sukses y bunda

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih bu ida, jd GR nih, padahal msh acak adul gini bu☺

      Hapus
  5. Keren rapi. Mampir ke cakininblogspot.com

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Resume b. Heni bagus sekali, sy sangat menikmati saat membacanya. Ada beberpa poin yg diungkapkan dengan bahasa b. Heni sendiri, hal ini merupakan sebuah bekal mnjdi penulis yg hebat, mampu mwmbuat parafrase dan dan bisa mengambil sari darintulisan yg kita baca, dan menyajikannya dg bahasa kita sendiri, salam semangat dan sukses utk bunda henny

    BalasHapus
  8. Terima kasih bu
    Terharu saya membaca tanggapan ibu

    Mhn maaf slow respon
    Aamiin YRA

    Sukses selalu untuk ibu

    BalasHapus