![]() |
| Hasil kebun Mbah siap diangkut ke Bekasi-Jakarta |
Minggu
pagi kesibukan dapur simbah putri semakin terasa ramai. Pagi yang membuat kami
anak cucu ingin selalu menikmati kebersamaan di kampung. Aneka masakan dibuat
untuk makan selama di perjalanan ke Bekasi dan Jakarta. Makanan yang akan
disiapkan berupa nasi beserta lauk pauknya beserta kudapan untuk menemani
perjalanan. Untuk lauk simbah putri merelakan ayamnya di potong oleh Joko,
sibontot simbah. Sibontot dibantu Diaz anak pertama saya menyembelih ayam
kampung.
![]() |
| Diaz membantu omnya memotong ayam |
Cerita
seru meninggalkan kesan untuk anak cucu yang jarang menyaksikan proses memotong
ayam. Keponakan yang tinggal di Bekasi histeris pada saat diminta memegang kaki
dan sayap ayam untuk disembelih. Awal teriakan histerisnya adalah pada saat
ayam dipotong, dia terkena cipratan darah. Ayam yang dia pegang langsung
dilepaskan. Padahal urat leher ayam belum sempurna terpotong.
Cucu
simbah yang lain tertawa menyaksikan kakaknya ketakutan. Mau tidak mau Diaz
mengambil alih, membantu omnya menyembelih ayam. Proses penyembelihan sampai
dengan membersihkan bulu ayam dikerjakan secara bersama-sama. Rasa syukur
kembali terucap, manakala menyaksikan seluruh saudara sepupuan tersebut
bercanda ria sambil bekerja.
Tidak
jarang Lintang anak dari sibontot memainkan api di tungku hingga apinya mati. Jika
sudah demikian maka Tiara kakak sepupunya akan mengomel. Lintang yang diomelin
kakaknya bukannya takut namun malah membuat ulah sehingga membuat seisi dapur
tertawa.
Ayam
sudah siap dimasak, tugas om sama semua keponakannya selesai, digantikan dengan
para perempuan untuk mengolahnya. Dapur kembali sepi, semua cucu simbah dibawa
omnya ke ladang. Di ladang mereka becanda dan berlarian. Padahal tujuan utama
omnya untuk membantunya menebang pohon pisang tanduk. Pisang tanduk yang
sebagian besar sudah dimakan codot itu terlihat tua.
Pisang
yang masih hijau hasil dari kebun langsung di potong persisir. Setiap keluarga
mendapat bagian satu sisir pisang tanduk. Hasil kebun yang akan dibawa balik ke perantauan
sangat beragam. Beberapa dianataranya adalah kacang tanah kupas, kacang tanah yang
masih ada kulit, kacang tanah yang sudah digongseng menggunakan pasir, kacang
tanah basah yang siap direbus. Tenyata yang berasal dari kacang tanah saja
sudah memenugi karung.
Hasil
kebun berupa singkong yang sudah diubah bentuk menjadi opakpun tidak lupus dari
sasaran untuk dibungkus. Opak terbuat dari singkong parut berbumbu mirip
kecimpring. Proses pembuatan opak menurut mbah putri untuk membunuh rasa sepi
setelah ditinggal almarhum mbah kakung.
![]() |
| Opak karya mbah putri |
Pembaca
sekalian pasti tersenyum, pulang kampung untuk mengangkut hasil bumi. Sebenarnya
alasannya kami tidak tega menolak pemberian simbah putri. Jadi apapun yang mbah
berikan kami terima dengan senang hati. Mbah pasti akan menyiapkan segala
bentuk oleh-oleh tersebut jauh sebelum kami sampai di kampung.
Mbah putri juga menyiapkan beras ketan dan aneka bumbu untuk membuat lemper. Makanan mbah yang sangat disukai anak cucunya karena rasanya berbeda dengan lemper di daerah tinggal kami. Pengolahan segala macam hidangan untuk bekal dalam perjalanan tersebut kami lakukan sendiri, tanpa melibatkan tetangga. Kebersamaan yang jarang kami dapatkan, walaupun sama-sama merantau. Tempat tinggal yang berbeda membuat kami jarang melakukan aktivitas bersama jika sudah kembali ke rantauan.



0 Komentar