![]() |
| Narasumber Zoom bareng omjay |
….
Malam
Minggu puluhan tahun silam adalah malam yang paling ditunggu-tunggu remaja.
Minimnya alat komunikasi dan kesibukan sekolah membuat remaja sangat menantikan
kehadiran malam Minggu. Di samping kesibukan ternyata faktor ketersediaan alat
transportasi juga tidak bisa dilupakan. Bahkan muncul istilah wakuncar yang
kala itu diartikan sebagai waktu mengunjungi pacar.
Kenangan
itu sudah berlalu dan masih terpatri disanubari akan indahnya komunikasi yang
terjalin. Waktu yang benar-benar dimanfaatkan untuk menjalin komunikasi dan
saling mengenal lebih mendalam. Suasana itu semakin menghilang dari kehidupan
ini. Lupakan terlebih dahulu kondisi pandemi, namun kita menilik waktu sebelum
pandemi.
Remaja
tidak lagi menantikan malam minggu untuk bertemu dengan orang yang spesial di
hatinya. Remaja saat ini mengandalkan alat komunikasi yang semakin canggih.
Kapanpun mereka akan mengobrol lebih leluasa, tidak musti menunggu malam
minggu. Waktu untuk bertemupun juga lebih mudah dengan semakin banyaknya alat
transportasi. Alat transportasi pribadi maupun umum bahkan ojek online sangat
mudah ditemui.
Kemudahan
komunikasi ternyata tidak hanya untuk mereka yang baru kasmaran. Belakangan
karena kondisi pandemi, alat komunikasi menjadi senjata ampuh. Pembelajaran
jarak jauh hampir semuanya berbasis alat komunikasi baik menggunakan perangkat
laptop/PC sampai dengan HP/gawai. Beragam manfaat bisa kita gunakan dalam
kondisi pandemi antara guru dan peserta didik.
Komunikasi
yang terjalin dalam PJJ sebagian besar berbentuk chat untuk komunikasi awal.
Komunikasi sebagai bentuk penyampaian informasi platfom yang akan digunakan
berikutnya. Komunikasi awal yang lazim digunakan adalah chat Whatsapp,
Line,Telegram, telp bagi anak yang HPnya belum memiliki aplikasis media sosial.
Sementara
untuk melengkapi pembelajaran
selanjutanya guru akan menyampaikan melalui media youtube, google classroom
bahkan video conference. Hikmah
dibalik musibah ini sangat bermanfaat untuk perkembangan kompetensi guru dan
peserta didik, bahkan orang tua.
Video
conference bukan lagi sebuah hal yang mewah, masih ingat dibenak
kita sebelum pandemi orang melakukan video conference itu keren sekali. Panggilan
video ini biasanya dilakukan diantara pejabat dengan pejabat dari luar negeri
dalam sebuah acara yang dianggap mendesak dan tidak memungkinkan untuk bertemu
tatap muka. Namun pada saat pandemi ini pertemuan melalui kegiatan virtual
merupakan sebuah kebutuhan.
Seperti
halnya yang saya lakukan malam ini. Entah karena mengapa ada dua jadwal zoom
dengan waktu yang bersamaan dan keduanya hal yang sangat penting. Sepanjang
hari di hari Sabtu tanggal 06 Februari 2021 memikirkan bagaimana caranya bisa
mengikuti dua buah kegiatan virtual.
Kalaupun
dua hal dilakukan secara bersamaan dengan menggunakan dua buah alat, acara akan
dapat diikuti, tapi apakah materi yang diperoleh akan maksimal. Sebuah dilema
yang mengganggu sampai dengan jam pelaksanaan kegiatan. Kedua kegiatan tersebut
adalah rapat koordinasi dengan pengurus MGBK SMP DKI Jakarta dan Sharing
tentang AKM dari bapak DR. Bagus Hary Prakoso, M.A.
Terpaksa
malam mingguku diri ini mendua, segenap daya dikerahkan untuk mampu menyerap
dari dua buah kegiatan yang berbeda temanya.
MGBK SMP DKI Jakarta mendapatkan mandat dari kepala Dinas Pendidikan ibu
Nahdiana, M.Pd. Kasie Kurikulum dan penilaian bapak Ali Mukodas, M.Pd secara
pribadi menyampaikan kepada ketua MGBK SMP DKI Jakarta bapak Mujiyatna, M.Pd
untuk membahas mandat dari ibu kadis.
Penunjukkan
secara mendadak ini membuat pengurus MGBK harus segera bertindak. Kesepakatan
dikusi pengurus inti kegiatan koordinasi akan dilaksanakan pada hari Sabtu
malam Minggu, tanggal 06 Februari. Tanpa diduga ternyata di grup WA omjay juga
menyampaikan undangan zoom dengan waktu yang bersamaan dengan kegiatan
koordinasi MGBK.
Apa
boleh buat kulalui malam mingguku dengan memasang telinga semaksimal yang bisa
di setel. Bukan hanya telinga yang dibuka lebar-lebar namun berusaha menjadi
gelas kosong, berharap semakin banyak informasi yang mampu diserap.
Hasil
coretan dari kedua kegiatan yang bentrokpun ternyata tidak mengecewakan juga.
Alhamdulillah walaupun kata suami makin Jelita (jelang lima puluh tahun),
semangat untuk menggali informasi ternyata tidak kalah sama yang muda.
Resume
dari kegiatan koordinasi MGBK diantaranya:
1. Tema
kegiatan optimalisasi peran guru BK SMP Negeri dan Swasta di masa pandemi
Covid-19.
2. Tersusunnya
rundown acara dan pengisi acaranya
|
No |
Waktu |
Acara |
Petugas |
|
1 |
13.00 - 13.10 |
Penyiapan/sapaan
peserta |
Dra. Eka Mulat |
|
2 |
13.10– 13.15 |
Pembukaan |
MC Juni, S.Pd |
|
3 |
13.15– 13.20 |
Lagu Indonesia Raya Lagu Mars Peduli Siswa |
Operator Heni, S.Pd |
|
4 |
13.20– 13.30 |
Doa |
Drs. Tri Busono |
|
5 |
13.30– 13.40 |
Sambutan ketua MGBK SMP
DKI Jakarta |
Mujiyatna, M.Pd |
|
6 |
13.40– 13.50 |
Sambutan ketua IBKS |
Dra. Tutik S, M.Si.
Kons |
|
7 |
13.50– 14.20 |
Sambutan kepala Dinas
Pendidikan |
Nahdiana, M.Pd |
|
8 |
14.20– 14.50 |
Sambutan Gubernur DKI
Jakarta |
Anies Baswedan |
|
9 |
14.50– 15.30 |
Optimalisasi guru BK |
Prof. Dr. Uman Suherman |
|
10 |
15.30– 15.40 |
Tanya jawab |
Moderator Thya, S.Pd |
|
11 |
15.40– 15.45 |
Penutup |
MC |
3. Rencana
kerja
Ketua MGBK berperan dalam mengkoordinasikan kegiatan
dari persiapan sampai dengan pasca kegiatan.
Pengurus yang berperan dalam menyiapkan administrasi sebelum acara
dilaksanakan adalah bagian kesekretariatan yang terdiri dari Dra. Endang
Sukesih dan Heni Purwaningsih, S.Pd.
Dokumentasi kegiatan di hari pelaksanaan bertanggung jawab untuk membuat
dokumentasi kegiatan diamanahkan kepada Kholik, S.Pd. Koordinator host yang mengatur kelancaran jalannya
zoom dipercayakan kepada Nia Yuniarsih, M.Pd.
Kerjasama dari semua pengurus baik yang terlibat
langsung di dalam kegiatan hari pelaksanaan maupun dibalik layar akan membuat
acara sukses. Nama MGBK SMP yang sudah menorehkan hasil yang memuaskan pada dua
acara sebelumnya akan semakin harus namanya apabila kegiatan bisa dilaksanakan
dengan baik.
4. Pembahasan
Pembahasan masalah lebih kepada tata cara mengundang
guru BK SMP Negeri dan Swasta di DKI Jakarta. Ketua wilayah mempunyai tanggung
jawab untuk menyampaikan flyer kegiatan kepada guru BK di wilayahnya. Pada
akhirnya akan ada surat resmi dari dinas pendidikan yang ditujukan kepada
kepala sekolah agar mendelegasikan guru BKnya.
Coret-coretan Ngopi Starbak bersama bapak
Bagus Hary Prakoso. Sebuah ajang ngobrol pakai internet smart berkarakter dan
barokah (ngopi starbak) tentang asesmen dan pembelajaran dalam An-AKM. Kegiatan ngopi starbak diawali dengan
penyebaran angket tentang pemahaman AKM, ternyata 30% guru menjawab benar. Pertanyaan tentang bentuk dan jumlah soal
ternyata 43% menjawab benar. Apalagi pada saat ada pertanyaan tentang Hots yang
mampu menjawab soal dengan benar hanya 6 %.
Dari
sepuluh pertanyaan yang ditanyakan dalam angket ternyata jawaban dari semua
rata-rata dibawah 50%. Berdasarkan data ini maka diperlukan pemahaman secara
komprehensif dan memahami kerangka dan karakter AKM.
Latar
belakang sebagai backpacker semakin mengasah pak bagus dalam menulis. Kegiatan
bukan murni jalan-jalan namun sebagai bonus pada saat menjadi narasumber dalam
berbagai acara. Kemampuan untuk tampil dalam acara konfensi bahkan tingkat
internasional ada hubungannya dengan kemampuan menulis. Kepiawaian dalam
menulis dipastikan budaya membaca sangat tertanam dalam diri sanubari.
AKM
bukan hanya faktor kognitif yang digali namun juga sosio-emosional bahkan
lingkungan belajar. Fenomena di masyarakat yang berkembang mengenai AKM
1. Mindset
yang terbayang adalah pengganti UN
2. Sebagian
memiliki kecemasan karena ingin tampil/hasil sempurna, namun ada juga yang
santai dengan alasan tidak digunakan
untuk kelulusan dan tidak untuk semua siswa
3. Fokus
pembuatan soal
4. Fokus
AKM untuk siswa, padahal guru sendiri belum memahami konsep dan praktisnya AKM.
5. Fokus
ke penilaian jarang yang menyentuh bagaimana proses pembelajaran
6. Mempersiapkan
pelatihan HOTS
7. Melakukan
try out AKM kurang pas karena materi akan menyeluruh
8. Menyelenggarakan
Bimbel bukan hal yang menjadi orientasi lagi.
9. Bagaimana
reformasi pembelajaran?
Latihan berpikir kritis bisa dilakukan
melalui:
1. Mengajukan
pertanyaan
2. Mendorong
pengambilan keputusan
3. Bekerja
dalam kelompok
4. Mengabungkan
sudut pandang yang berbeda
5. Hubungkan
berbagai ide
6. Menginspirasi
kreatifitas
7. Brainstorming
menggali pikiran atau pendapat
Asesmen Nasional
2021-AKM merupakan pemetaan mutu pendidikan pada satuan sekolah, madrasah, dan
program kesetaraan jenjang dasar dan menengah.
Mutu yang diukur meliputi tiga instrumen yaitu (1) AKM mengukur literasi
membaca dan numerasi, (2) Survei karakter (SK) mengukur sikap, kebiasaan,
nilai-nilai sebagai hasil belajar non kognitif, (3) Survei lingkungan belajar
(SLB) mengukur kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang
pembelajaran.
.

0 Komentar