![]() |
Pelatihanku pagi ini bersama bapak Randi |
Hari
Sabtu bagi kami guru DKI Jakarta merupakan hari libur dari kegiatan
pembelajaran jarak jauh di masa pandemi ini. Kesempatan bagus bagi kami yang
memiliki keinginan mengembankan diri dengan mengikuti pelatihan secara mandiri.
Kegiatan
pelatihan yang saya ikuti pagi ini adalah belajar menyusun artikel best
practise. Pendaftaran pelatihan secara online sudah saya lakukan dua minggu
sebelum kegiatan berlangsung. Narasumber pagi ini adalah bapak Randi Pratama
M., M.Pd. beliau adalah dosen pada fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Jember.
Latar
belakang mengikuti pelatihan ini selain untuk menambah pengetahuan, juga sebagai
langkah awal untuk menyusun laporan praktik terbaik selama mengadakan layanan bimbingan
dan konseling. Laporan praktik terbaik (best
practise) ini akan menjadi arsip pribadi.
Harapan
lebih jauh dari kegiatan mengadministrasikan arsip pribadi ini, menjadi berkas dalam pengusulan angka kredit.
Angka kredit sangat dibutuhkan dalam pengajuan kenaikan golongan. Apalagi best
practise menjadi salah satu bagian dari Karya Tulis Ilmiah (KTI).
Selama
ini tertanam dalam pikiran saya, bahwa karya tulis ilmiah cenderung seperti
pada saat menyusun laporan skripsi. Laporan disusun setelah melalui prosedur
penelitian yang memakan waktu lama. Pengalaman penulisan laporan penelitian
sudah saya lakukan pada tahun 2015 berupa laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Narasumber menjelaskan dengan gamblang bahwa penulisan laporan best practise
lebih mudah dari pada penelitian tindakan kelas.
Laporan
best practise lebih menekankan kepada menuliskan kembali pengalaman yang
telah dilalui, sementara penelitian tindakan kelas menuntut adanya penelitian
atas kejadian saat ini. Tujuan dari
kedua kegiatan inipun berbeda, best practise lebih fokus pada kegiatan
berbagi inovasi dan inspirasi. Sementara tujuan PTK untuk perbaikan dalam
kegiatan pembelajaran. Waktu pelaksanaan
memiliki perbedaan, best practise akan lebih cepat diselesaikan. Hal ini
disebabkan penulis hanya mengingat kejadian yang telah lalu.
Pikiran
saya langsung mengembara ke masa lalu, mengingat beberapa keberhasilan layanan
bimbingan dan konseling. Walaupun angka kredit yang nanti akan dihasilkan dari
laporan praktik terbaik hanya setengah dari laporan PTK, namun telah menyulut semangat
untuk mulai membuat konsepnya. Apalagi saya sudah mandeg di golongan
saya sekarang ini selama lima tahun.
Menurut
bapak Randi best practise adalah “praktik terbaik dari pengalaman
keberhasilan seseorang atau kelompok dalam melaksanakan tugas, termasuk dalam
mengatasi berbagai masalah dalam lingkungan tertentu”.
Jika
menilik dari pengertian tersebut, ternyata banyak kegiatan layanan bimbingan
dan konseling yang bisa diangkat. Apalagi menurut narasumber kegiatan yang
berlangsung dari sepuluh tahun yang lalupun bisa menjadi sebuah laporan praktik
terbaik.
Kegiatan
pelatihan semakin menarik manakala narasumber memberikan trik dan tipsnya. Semoga
niat ini tidak akan hilang setelah kegiatan pelatihan berlalu. Aamiin YRA
1 Komentar
TRIMAKASIH
BalasHapus